Pakar Vulkanologi UB Bekali Mahasiswa School dan Town Watching

    Pakar Vulkanologi UB Bekali Mahasiswa School dan Town Watching
    Prof. Sukir Saat Memberikan Pemahaman Tentang Mitigasi Bencana di Hadapan Siswa SMPN 2 Pronojiwo

    MALANG - Pakar Vulkanologi Universitas Brawijaya (UB) Prof. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D. membekali mahasiswa yang saat ini sedang melakukan Proyek Kemanusiaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Semeru drengan konsep School Watching dan Town Watching. Pembekalan dilakukan secara daring pada Rabu (23/2/2022).

    Dalam Webinar tersebut Prof Sukir berharap mahasiswa yang saat ini sedang mengikuti program MBKM Semeru nantinya mengeluarkan sebuah buku pedoman  tentang mitigasi bencana bagi sekolah ataupun masyarakat umum.

    “Saat ini kenapa ketika bencana alam seperti Erupsi Gunung Semeru banyak korban berjatuhan? karena masyarakat belum paham tentang upaya mitigasi terhadap bencana, ” kata Prof. Sukir.

    Prof. Sukir menambahkan, konsep mitigasi bencana di Jepang bisa dicontoh oleh masyarakat Indonesia.

    Pelajaran untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di Jepang sudah diajarkan di sekolah bahkan sejak mereka duduk di kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

    “Adek-adek mahasiswa nanti juga harus bisa seperti itu. Memberikan pemahaman di sekolah tentang penangangan ketika terjadi bencana. Kalian harus bisa memberikan pemahaman sesuai dengan bahasa yang mereka bisa pahami, ”katanya.

    Upaya mitigasi bencana di sekolah atau School Watching adalah suatu metode atau proses untuk mengidentifikasi elemen-elemn sekolah yang beresiko, menganalisis dampak resiko, serta menemukan solus dari permasalahan ketika terjadi bencana.

    “Ketika membuat school watching, kita bisa berjalan-jalan menyusuri sekolah untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang bisa berdampak terhadap bencana seperti tangga. Dengan upaya tersebut kita juga bisa tau tempat teraman di sekolah dimana?kita identifikasi lalu kita hasilkan dalam sebuah gambar berupapeta bahaya sekolah dan peta evakuasi sekolah, ” katanya.

    Tidak hanya disekolah, mitigasi bencana juga dilakukan bagi masyarakat umum atau Town Watching.

    Town Watching Penanggulangan Bencana merupakan program bagi orang yang bermukim di suatu wilayah, yatitu warga, anak-anak, atau mahasiswa dengan cara berkeliling wilayah melihat dan memahami tempat-tempat berbahaya ketika terjadi bencana maupun fasilitas untuk keselamatan. Kemudian memikirkan sendiri langkah antisipasi terhadap bahaya jika terjadi bencana.

    Town Watching bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penanggulangan bencana, mengidentifikasi kerentanan lingkungan dan sekitarnya, mengidentifikasi kapasitas atau sumberdaya masyarakat yang dapat digunakan ketika terjadi bencana, serta mengidentifikasi permasalahannya utama di lingkungan masyarakat serta menemukan solusi dari permasalahan tersebut.

    Konsep penerapan Town Watching bisa dilakukan dengan berkumpul bersama, pembagian kelompok, berkeliling lingkungan, pengelompokan foto dan berdiskusi.

    “Dengan adanya town watching masyarakat bisa sadar dan punya solusi jika terjadi bencana, ” katanya. (OKY/Humas UB).

    MALANG
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Pakar UNAIR Sebut Kebijakan JHT Jamsostek...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Perhutani Evaluasi Materi Ilmu Kehutanan yang Telah Diberikan Kepada SMK Kehutanan
    Danrem 082/CPYJ Pimpin Patroli Gabungan TNI-Polri Usai Pemungutan Suara
    Sinergitas Polresta Banyuwangi Bersama TNI Ciptakan Pilkada Serentak 2024 Berjalan Aman dan Kondusif
    Cooling System Pungut Suara, Polres Ngawi Berbagi Makanan Sehat Gratis untuk Warga di TPS
    Warga Antusias Sambut Program Makan Gratis "Mari Nyoblos Mangan Wareg" di Kota Surabaya

    Ikuti Kami